Perkembangan populasi bintang laut berduri (Acanthaster planci) mengancam kelangsungan terumbu karang di lokasi Coral Triangle (Segitiga Terumbu Karang) di Indonesia. Lokasi tsb adalah lokasi terumbu karang dng keanekaragaman hayati paling tinggi didunia.
Bintang laut berduri yg di kenal dng nama Crown of Thorns Starfish adalah predator ganas untuk biota pembentuk terumbu karang. Jumlah populasinya yg terlampau banyak ditemukan beberapa peneliti World Conservation Society serta ARC Center of Exxellence for Coral Reef Studies waktu menyurvei lokasi terumbu karang lebih kurang Halmahera, Maluku.
“Kami melihat rusaknya lantaran kegiatan predator ini, ” tutur Andrew Bair dari ARC. Bintang laut memangsa karang dng menyelimuti permukaan terumbu karang dng perutnya serta membuahkan enzim pencerna yg mengakibatkan kerusakan jaringan lunak karang.
Mereka meyakini berlangsungnya rusaknya karang di beragam lokasi bukan hanya lantaran dampak pemanasan global, tetapi dikarenakan ancaman lokal tsb. Tak hanya bintang laut, juga ditemukan bekas-bekas pengambilan karang dng peledakan.
“Berita sebaiknya populasi ikan karang tetap benar-benar baik, jadi terumbu karang mempunyai kekuatan memulihkan diri bila kita tahu ancaman secepatnya, ” tutur Tasrif Kartawijaya dari WCS.
Terumbu karang di Halmahera adalah sisi dari lokasi segitiga yg membentang pada Filipina, Papua Nugini, serta Kepulauan Solomon. Lokasi segitiga terumbu karang ini benar-benar mutlak dijaga kelestariannya lantaran 1/2 dari spesies karang dunia ada di lokasi tsb.
Kian lebih 600 spesies karang atau 76 % dari keseluruhan spesies dunia yg di ketahui ada disana. Diluar itu, kian lebih 3000 tumbuhan serta hewan laut yang lain juga hidup di sekelilingnya.
Insiatif Segitiga Terumbu Karang sudah dicanangkan enam negara waktu konferensi iklim di Bali akhir th. lalu. Kerja sama ini ditujukan utk membentuk jaringan berbarengan utk melestarikan terumbu karang sebagai sumber penghidupan lebih kurang 120 juta orang di sekelilingnya serta sumber produksi sepertiga ikan tuna di semua dunia.
Bintang laut berduri yg di kenal dng nama Crown of Thorns Starfish adalah predator ganas untuk biota pembentuk terumbu karang. Jumlah populasinya yg terlampau banyak ditemukan beberapa peneliti World Conservation Society serta ARC Center of Exxellence for Coral Reef Studies waktu menyurvei lokasi terumbu karang lebih kurang Halmahera, Maluku.
“Kami melihat rusaknya lantaran kegiatan predator ini, ” tutur Andrew Bair dari ARC. Bintang laut memangsa karang dng menyelimuti permukaan terumbu karang dng perutnya serta membuahkan enzim pencerna yg mengakibatkan kerusakan jaringan lunak karang.
Mereka meyakini berlangsungnya rusaknya karang di beragam lokasi bukan hanya lantaran dampak pemanasan global, tetapi dikarenakan ancaman lokal tsb. Tak hanya bintang laut, juga ditemukan bekas-bekas pengambilan karang dng peledakan.
“Berita sebaiknya populasi ikan karang tetap benar-benar baik, jadi terumbu karang mempunyai kekuatan memulihkan diri bila kita tahu ancaman secepatnya, ” tutur Tasrif Kartawijaya dari WCS.
Terumbu karang di Halmahera adalah sisi dari lokasi segitiga yg membentang pada Filipina, Papua Nugini, serta Kepulauan Solomon. Lokasi segitiga terumbu karang ini benar-benar mutlak dijaga kelestariannya lantaran 1/2 dari spesies karang dunia ada di lokasi tsb.
Kian lebih 600 spesies karang atau 76 % dari keseluruhan spesies dunia yg di ketahui ada disana. Diluar itu, kian lebih 3000 tumbuhan serta hewan laut yang lain juga hidup di sekelilingnya.
Insiatif Segitiga Terumbu Karang sudah dicanangkan enam negara waktu konferensi iklim di Bali akhir th. lalu. Kerja sama ini ditujukan utk membentuk jaringan berbarengan utk melestarikan terumbu karang sebagai sumber penghidupan lebih kurang 120 juta orang di sekelilingnya serta sumber produksi sepertiga ikan tuna di semua dunia.
Posting Komentar untuk "Ekspansi Bintang Laut Ancam Terumbu Karang Indonesia"