TANAMAN BUNCIS DAN CARA BUDIDAYANYA
Buncis adalah sejenis polong-polongan yang bisa dimakan. Buah, biji, serta daunnya digunakan orang sebagai sayuran. Sayuran ini kaya dengan kandungan protein. Ia diakui datang dari Amerika Tengah serta Amerika Selatan.
A. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah yaitu seluruh pekerjaan yg ditujukan pada tanah untuk membuat media tanam yg ideal, hingga tanaman bisa tumbuh dengan baik. Pembersihan rumput-rumputan, penggemburan tanah, serta pembuatan parit-parit drainase yaitu terhitung pengolahan tanah. Sesudah bersih dari gulma, pekerjaan setelah itu yaitu membajak tanah. Tanah dibajak serta dicangkul 1-2 kali sedalam 20-30 cm. Untuk tanah-tanah berat pencangkulan dikerjakan 2 x dengan periode waktu 2-3 minggu. Sedang untuk tanah-tanah mudah pencangkulan cukup dikerjakan sekali saja.
B. Penanaman
Jarak tanam yg dipakai adalah20 x 50 cm, baik untuk tanah datar atau tanah miring. Apabila kesuburan tanahnya tinggi, maka baiknya memakai jarak tanam yg lebih sempit lagi, yakni 20 x 40 cm. Sesudah memastikan jarak tanam, lalu bikin lubang tanam lewat cara ditugal. Supaya lubang tanam itu lurus, pada mulanya bisa di beri sinyal dengan ajir, bambu, penggaris atau tali. Area yg di beri sinyal itu yg ditugal. Kedalaman tugal 4-6 cm untuk tanah yg remah serta gembur, sedang kedalaman 2-4 cm untuk type tanah liat. Hal semacam ini dikarenakan pada tanah liat kandungan airnya cukup banyak, hingga di kuatirkan benih bakal membusuk saat sebelum dapat berkecambah.
C. Pemeliharaan
Pemupukan ini dapt dikerjakan pada usia 14-21 hari sesudah tanam. Pupuk yang didapatkan hanya Urea sejumlah 200 kg/ha, caranya cukup ditugal lebih kurang 10 cm dari tanaman. Kemudian ditutupi kembali dengan tugal atau diinjak dengan khaki. * PengairanAir yang didapatkan alam benar-benar terbatas serta kerapkali tidak cocok dengan keperluan tanaman. * PengguludanPenginggian guludan atau bedengan dikerjakan pada waktu tanaman berusia lebih kurang 20 serta 40 hari. Tambah baik dikerjakan pada waktu musim hujan. Tujuan dari peninggian guludan yaitu untuk memperbanyak akar, menguatkan tumbuhnya tanaman serta pelihara susunan tanah. * Pemasangan turus atau lanjaranPelaksanaan pemasangan turus bisa dikerjakan berbarengan dengan peninggian guludan yg pertama, yakni pada waktu tanaman berusia 20 hari. * PemangkasanUntuk memperbanyak ranting-ranting hingga didapat buah yg banyak, maka tanaman buncis butuh dipangkas. Pemangkasan hanya pembentukan sulurnya. Proses pemangkasan dikerjakan apabila tanaman sudah berusia 2 serta 5 minggu.
HAMA DAN PENYAKIT
1. Kumbang Daun
Gejalanya daun terlihat berlubang-lubang juga terkadang tinggal kerangka atau tulang-tulang daunnya saja. Tanaman jadi kerdil serta polongnya kecil-kecil. Pengendaliannya : Apabila telah tampak ada telur, larva, ataupun kumbangnya maka bisa segera dibunuh dengan tangan. Atau bisa pula diberantas dengan insektisida Lannate 25 WP, dengan konsentrasi 1, 5-3 cc/l air atau 300-6001 larutan tiap-tiap hektar.
2. Penggerek polong
Gejalanya : polong yg tetap muda alami rusaknya, bijinya banyak yg keropos. Walau demikian, rusaknya ini tak hingga mematikan tanaman buncis. Pengendalian : Dikerjakan dengan tanam serentak, upayakan juga tak ada tanaman inang di sekitar tanaman buncis, umpamanya tanman orok-orok butuh juga dikerjakan penyemprotan dengan insektisida.
3. Lalat kacang
Gejalanya : Daun berlubang-lubang dengan arah spesifik, yakni dari pinggir daun menuju tangkai atau tulang daun, tanda-tanda selanjutnya berbentuk pangkal batang yg membengkok/pecah lalu tanaman jadi layu, beralih kuning, serta selanjutnya mati yg tetap muda. Jika tak mati maka tumbuhnya kerdil hingga produksinya sedikit. Pengendalian : Sesudah biji buncis ditanam baiknya lekas di beri penutup jerami daun pisang, penanaman dikerjakan dengan cara serentak. Apabila tanaman telah diserang dengan cara berat maka cepatlah dicabut serta dibakar atau dipendam dalam tanah, jika erangan belum terlampau berat maka cepatlah di beri insektisida.
4. Kutu daun
Tanda-tanda bakal lebih jelas tampak pada tanaman-tanaman yg tetap muda. Apabila serangannya hebat, maka pertumbuhannya. Jadi kerdil serta batang memutar (mimilin). Daunnya jadi keriting serta terkadang berwarna kuning. Pengendaliannya lewat cara memasukkan musuh alaminya yakni lembing, lalat serta type dari Coccoinellidae, atau dengan memakai insektisida Orthene 75 Sp. 5. Ulat jengkal
seluruh Gejalanya di bawah daun ada telur yg bergerombol. Sesudah menetas ulatnya bakal mengonsumsi daun-daun baik yg muda ataupun yg tua. Daun jadi berlubang juga bisa habis sekalipun. Mengakibatkan, tanaman jadi kerdil lantaran tak prima lakukan fotosintetis. Pengendaliannya : bisa dibunuh satu persatu atau dengan sanitasi, yakni bersihkan gulma-gulma yang bisa jadikan sbg area persembunyian hama itu. Dapat juga dengan memakai insektisida Hotathion 40Ec. 6. Ulat penggulung daunGejalanya daun terlihat seperti menggulung serta ada ulat yg dilindungi oleh benang sutera serta kotoran. Polongnya kerap juga turut direkatkan berbarengan dengan daunnya. Daun juga terlihat berlubang-lubang bekas gigitan dari pinggir hingga ketulang utama, sampai habis cuma tinggal urat-uratnya saja. Pengendaliannya : baiknya daun yg terkena lekas dibuang atau dibakar, jika tetap ada serangan maka dikerjakan penyemperotan dengan insektisida. Insektisidanya yakni Azodrin 15 WSC.
1. Penyakit Antraknosa.
Tanda-tanda :Polong Buncis muda ada bercak-bercak kecil dengan sisi pinggir warna coklat karat dengan warna kenerah-merahan. Memiliki bentuk tak teratur pada yg satu dengan yg lain, apabila hawa lembab bakal ada spora yg berwarna kemerah-merahan.
Pengendaliannya : Baiknya diambil bibit yg betul-betul bebas dari penyakit atau bisa pula dengan merendam benih dalam fungisida Agrosid 50SD saat sebelum ditanam. Dengan penyemperotan fungisida Delsene Mx200, konsentrasi 1-2 gr/lt air. Juga dapat dengan fingisida Velimek 80WP dengan konsentrasi 2-2, 5gr/lt air.
2. Penyakit Embun Tepung
Tanda-tanda : Daun, batang, bunga serta buah berwarna putih keabuan (terlihat seperti kain beludru). Pengendaliannya : Sisi yg telah diserang baiknya dipotong atau dibakar. Bisa pula disemprot dengan fungisida Morestan 25WP, konsentrasinya 0, 5 - 1 gr/lt air serta volume larutan 1. 000 lt/ha.
3. Penyakit Layu
Tanda-tanda : Tanaman bakal tampak layu, kuning serta kerdil. Apabila batang tanaman yg terserang dipotong melintang, maka bakal tampak warna coklat atau dipijat bakal keluarlah lendir yg berwarna putih. Pengendaliannya : Dikerjakan lewat cara menyiram tanaman dengan air yg bebas dari penyakit, apabila akan bikin persemaian tambah baik tanah disterilisasi dahulu dengan air panas 100o C. Dikerjakan dengan penyemprotan fungisida Agrept 20 WP dengan konsentrasi 0, 5 - 1/lt air.
4. Penyakit Bercak daun
Tanda-tanda : Daun bercak kecil berwarna coklat kekuningan lama kelamaan bercak bakal melebar serta sisi tepinya ada pita berwarna kuning.
Disebabkan lebih kronis, dau bakal jadi layu serta berguguran. Apabila hingga menyerang polong, maka polong bakal bercak kelabu serta biji yg terbentuk kurang padat serta mudah. Pengendaliannya : Benih buncis direndam dahulu dalam air panas dengan suhu 48 C sepanjang 30 menit. Basuh dengan air dingin serta keringkan. Dengan penyemprotan memakai Baycor 300EC, konsentrasi 0, 5 - 1 lt/ha. Dapat juga memakai Bayleton 250EC, konsentrasi 0, 25-0, 5 lt/ha.
5. Penyakit Hawar Daun
Tanda-tanda : Pertama-tama tampak bercak kuning di bagian pinggir daun, lalu meluas menuju tulang sisi tengah. Daunnya tampak layu, kering serta coklat kekuningan. Apabila serangannya hebat, daun tampak berwarna kuning, semuanya serta selanjutnya rontok, tanda-tanda itu bisa meluas kebatang, hingga lama kelamaan tanaman bakal mati. Pengendaliannya : Lewat cara menentukan benih yg berkwalitas baik. Perendaman benih dalam Sublimat dengan dosis 1gr/Lt air sepanjang 30 menit.
6. Penyakit Busuk Lunak
Tanda-tanda : Daun bebercak, berair warnanya jadi kecoklatan. Tanda-tanda ini cepat menjalar ke semua sisi tanaman. Hingga tanaman jadi lunak, berlendir serta berbau busuk.
Pengendaliannya : Tanaman yg telah diserang berat baiknya dibuang serta di bakar, bisa dikerjakan dengan menyemprotkan Cupravit OB-21, dengan konsentrasi 4gr/lt air, Delsene Mx200, konsentrasi 2-4 gr/lt air.
7. Penyakit Karat
Tanda-tanda : Pada jaringan daun ada bintik-bintik kecil berwarna coklat, baik di bagian daun sebelah atas ataupun sebelah bawah. Umumnya dikelilingi dengan jaringan khlorosis. Pengendaliannya : Bisa ditanam varitas buncis yg tahan dengan penyakit karat yakni ; Manoa Wonder. Tanaman yg diserang berat baiknya dicabut serta dibakar.
8. Penyakit Damping
Tanda-tanda : Sisi batang bawah yg terdapat di bagian keping biji tampak berwarna putih pucat lantaran alami rusaknya khlorofil. Pengendaliannya : Siram tanaman dengan air yg bebas penyakit, media semai yg digunakan juga yg sudah disterilkan terlebih dulu. Dapat juga memakai Antracol 70WP, konsentrasi 2gr/lt air, volume larutan 600-800 lt/ha.
9. Penyakit Ujung Kriting
Tanda-tanda : Daun-daun muda jadi kuning serta keriting, sedang daun yg telah tua menggulung/melilin. Penegndaliannya : Dengan menanm tanaman yg resisten
Posting Komentar untuk "TANAMAN BUNCIS DAN CARA BUDIDAYANYA"